Arafah adalah gambaran Padang Mashyar di bumi.
Ia terletak 21.9 km ketimur Makkah. Di antara Makkah dan Arafah terletak
Mina dan Mudzlifah. Berwukuf di Arafah akan mengingat kembali
peristiwa di mana Adam dan Hawa telah diturunkan ke bumi dari syurga
atas sebab mengingkari perintah Allah dan terpedaya oleh tipu daya
Iblis. Mereka telah dipisahkan di dunia ini dan mengambil masa 40 tahun
untuk bertemu kembali! Di mana mereka bertemu? Tidak lain dari Padang
Arafah iaitu di Jabar Rahmah. Di sinilah bertahun-tahun mereka memohon
ampun daripada Allah. Akhirnya permohonan mereka diterima Allah. Maka,
Padang Arafah ini menjadi tempat kita menyesali segala dosa yang pernah
kita lakukan dan di situlah kita boleh memohon pengampunan daripada
Allah mudah-mudahan permintaan kita diterima. (Source: sini)
Selain itu, tentang peristiwa korban yang dilakukan Nabi Ibrahim As, keikhlasan
serta ketaatan dalam melaksanakan perintah Allah. Pada malam ke-9 di
bulan Dzulhijjah, Nabi Ibrahim bermimpi sama dengan hari
sebelumnya(tanggal 8 Dzulhijjah) yaitu Nabi Ibrahim diperintahkan untuk
mengorbankan putranya, Nabi Ismail yang waktu itu masih berumur 7
tahun(ada juga yang berpendapat 13 tahun). Pagi harinya, beliau tahu
dengan yakin mimpinya itu berasal dari Allah SWT. Dari sinilah hari ke-9
Dzulhijjah disebut dengan hari ‘Arafah (artinya mengetahui maksudnya
Nabi Ibrahim telah mengetahui bahwa mimpinya itu merupakan wahyu dari
Allah), dan bertepatan pula waktu itu beliau sedang berada di tanah
Arafah. Pada esok harinya tepatnya 10 Dzulhijjah (kita memperingatinya
sebagai Idul Adha) beliau melaksanakan perintah Allah, namun dengan
kuasa Allah Nabi Ismail digantikan dengan kibas dan Allah menerima korban
Nabi Ibrahim. Salah satu yang menarik dari kisah ini, seperti yang
tersimpan dalam Al-Quran Surah As-Shaffat ayat 37. “Maka tatkala anak
itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim
berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai
bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu
akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Inilah ketaatan seorang anak kecil kepada Allah dan orang tuanya, tidak
ada rasa takut malah ada kesabaran dengan keikhlasan menyertainya.
Subhanallah. (Source: sini)
Keutamaan puasa Arafah ini seperti diriwayatkan dari Abu Qatadah Rahimahullah. Rasulullah SAW bersabda: Puasa
hari Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang
akan datang, dan puasa Assyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa
setahun yang lepas. (HR. Muslim)
Aku ingin ke sini suatu hari nanti..insyaallah, moga Allah memberiku kemampuan.. |
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete