..Assalamualaikum..
Saya ingin membuat sedikit catatan yang pastinya berguna buat diri ini dan mudah-mudahan buat pembaca juga. Coretan ini dipetik daripada sebuah buku yang berjudul “Jangan bersedih, Jadilah Wanita Yang Paling Bahagia” sebuah terjemahan karya Dr.’Aidh bin ‘Abdullah Al-Qarni yang asal, berjudul “As’ad Al-Mar’ah Al-‘Alam. Terjemahan ini adalah karya terbitan Al-Hidayah Publications. Untuk lelaki dan juga wanita, semoga beroleh walau sedikit rasa ketenangan. Jadi, La Tahzan..
Ada dua tajuk kata-kata@cerita mutiara yang ingin saya catatkan..
Pertama...(Daripada Bab Nilam Ke-8, ms:250)
KADANGKALA ALLAH MENGEMBALIKAN SESUATU YANG HILANG
Ya Tuhanku, mula-mula perkara yang dikatakan oleh hati kecilku adalah: “Aku selalu ingat kepadaMu baik dalam batinku mahupun dalam zahirku”.
Ceritanya : Setelah berpisah selama lebih dari dua puluh tahun, Allah mempertemukan antara seorang ibu dan anaknya yang berumur dua puluh lima tahun, setelah dipisahkan oleh liku-liku kehidupan. Perkara itu terjadi pada saat puterinya menikmati bulan madunya di sebuah tempat peranginan di gunung Saudah di kota Abha, Arab Saudi.
Disebutkan bahawa ibunya telah bernikah lagi setelah bercerai dari suami pertamanya yang ketika itu usia anak perempuannya itu baru tiga tahun. Keadaan kerja suami keduanya yang selalu berpindah-pindah dari suatu kota ke kota yang lain menghalangi sang ibu untuk menjenguk puteri yang ditinggalkannya dalam jagaan suami pertamanya.
Pada suatu hari yang indah di musim panas di gunung Saudah, sang puteri bertemu dengan salah seorang ibu di tempat peranginan. Mereka berbincang-bincang dan keduanya tidak saling mengenali antara satu sama lain, kerana sang ibu meninggalkan puterinya ketika masih berumur tiga tahun.
Semasa perbincangan, sang ibu melihat salah satu jari puterinya yang terpotong, kemudian sang ibu bertanya tentang ibunya. Sang puteri pun menceritakannya. Seketika itu sang ibu menyedari pertemuan dengan puterinya setelah berpisah selama dua puluh tahun lebih. Sang ibu terus memeluknya dan mencium wajahnya dengan kasih-sayang dan cinta yang mendalam. Kerinduan yang dipendam begitu lama pecah seketika.
Bekalan: Memikirkan kebahagiaan bererti memikirkan apa yang terjadi sebelumnya dan apa yang akan terjadi nanti. Dan sampai batas tertentu, berfikir terlalu jauh itu boleh mengusik kebahagiaan itu sendiri.
Kedua...(Daripada Bab Nilam Ke-9, ms:252)
KATA-KATA YANG MELIPUTI WAKTU DAN TEMPAT
Wahai Tuhan tempat mengadu orang yang dilanda kesedihan dan kecemasan Engkaulah yang mempersiapkan segala sesuatu yang akan terjadi.
“Musa A.S. berkata: “Ya Tuhanku, ajarilah daku suatu doa agar aku dapat berdoa dan bermunajat kepadaMu.” Allah berfirman: “Hai Musa, katakanlah “Laa Ilaha Illallah” (Tiada Tuhan yang berhak disembah, selain Allah). Musa berkata: “Semua orang mengucapkan Laa Ilaha Illallah.” Allah berfirman: “Hai Musa, seandainya tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi dalam suatu sisi timbangan, sedang sisi yang lain terdapat kalimah Laa Ilaha Illallah, nescaya yang ada kalimah Laa Illaha Illallah akan lebih berat.”
Kalimah “Laa Ilaha Illallah” ini memiliki sinar yang berkilau yang dapat mengusir kabus dan awan dosa sesuai dengan kekuatan dan kelemahan sinarnya. Ia mempunyai cahaya yang berbeza-beza kekuatannya sesuai dengan kekuatan dan kelemahan hati pelakunya. Tiada yang dapat menghinggakannya, selain hanya Allah S.W.T..
Sebahagian manusia mempunyai cahaya kalimah ini di hatinya bagaikan matahari. Sebahagian manusia yang lain mempunyai cahaya kalimah ini di hatinya bagaikan bintang. Sebahagian manusia mempunyai cahaya kalimah ini bagaikan pelita yang terang. Dan ada pula yang cahayanya laksana lilin yang berkedip-kedip.
Setiap kali bertambah besar dan bertambah kuat cahaya kalimah ini dalam qalbu seseorang, maka semakin membakarlah ia terhadap semua keraguan dan nafsu syahwat yang terdapat dalam diri seseorang.
Bekalan: Kebahagiaan orang yang beriman adalah dengan mencintai Allah. Cinta kepada Allah adalah kebahagiaan yang dasarnya lebih dalam dari setiap sesuatu yang dalam. Hanya mereka yang sungguh-sungguh berimanlah yang dapat merasakannya. Dan, perasaan itu tidak boleh digantikan.
No comments:
Post a Comment